Sabtu, 15 Januari 2011

WEREKKADA

1. Agana ugaukengngi, pakkadang teppadapi, nabuwa macenning.
Maksudnya: Hasrat hatiku menggelora untuk memilikinya, tapi kemampuanku sangat terbatas.

2. Mau luttu maasuwaja, tatteppa rewemuwa tosiputoto-e.
Maksudnya: Walaupun pergi jauh kemana-mana, kalau sudah jodoh pasti surut kembali.

3. Melleki tapada melle; tapada mamminanga; tasiyallabuang.
Maksudnya: Mari kita saling menjalin hubungan mesra supaya cita-cita segera menjadi kenyataan.

4. Iyyaro mai melleku; tebbulu te’ttanete; lappa manengmua.
Maksudnya: Kasih sayang yangkuberikan padamu tak satupun dapat menghalangi.

5. Iyya memeng-paro mai; lejjai addenengku; mattaro pura-e.
Maksudnya:Yang ingin menjalinkasih padaku adalah merek yang mencurahkan sepenuh hatinya.

6. Iyya siya menasakku; mattonra jaritokki; lete di manipii.
Maksudnya: Harapanku ingin hidup semati denganmu.

7. Teyawa naparampaki; teddung makape-kape; tenna pacinaongi.
Maksudnya: Saya tidak akan menumpahkan kasih kepada orang yang tidak bertanggung jawab.

8. Lele akkutanamukki; ala tebbulu-ekki; naleworo tasi.
Maksudnya: Boleh tanyakan betapa lembut jiwaku, betapa bulan hatiku, tak perlu diragukan.

9. Duppa mata ninitokko; ennau mata-tokko; ajak murikapang.
MAKsudnya: Jika kita bertemu pandang, berusahalah menghilangkan kesan yang dapat mencurigakan.

10. Sipongemmu kupacokkong, ribola tudangengmu; teyana mawela.
Maksudnya: Sejak kita bertemu di rumahmu, sejak itulah aku kenang selalu.

11. Rekkuwa tennungi melle; taroi temmasakka; napodo malampe.
Maksudnya: Bila menaruh kasih jangan berlebihan, agar tambah bersemi lebih lama.

12. Laoko kuturutokko, kupabokongitokko; nyameng kininnawa.
Maksudnya: Dengan sepenuh hati dan segenap jiwaku mengantar dikau ke pulau idaman.

13. Ujung tennungi mulao; iyyapa natabbukka idipa taddewe.
Maksudnya: Kehormatanku adalah kehormatanmu pastilah aku jaga dan aku akan kembali keharibaanmu.

14. Mappetuju langii-mana; bitara sampo-engngi; tujunna lipumu.
Maksudnya: Dimana gerangan kampungmu disanalah kucurahkan keluhan jiwaku.

15. Uddanikku temmagangka; dimengku temmappetu; riwangun kalemu.
Maksudnya:Kau kukenang selalu dan kupuja sepanjang masa, sekujur tubuhmu.

16. Taroko melle mallebbang; tinulu mappesona; nateya malegga’’.
Maksudnya: Kebaikanmu yang menawan, kesetiaanmu nan rajintidak akan kulupakan.

17. Mauni di Jawa monro; nyawa situju-ede; teppaja rirampe.
Maksudnya: Walaupun tingal di Jawa bila hati sudah bertaut terkenang selalu.

18. Laowi pattendung langi; posampu temmalullu, lawangeng mabela.
Maksudnya:Walaupun merantau jauh di sanabudi baikmu terkenang selalu.

19. Sipongekku mupacokkong; ricamming nawa-nawa; tekku tepu ale.
Maksudnya: Sejak cinta meracun nan di lara, hatiku merintih, jiwaku meranah, badanku kurus kering.

20. Polena palele winru; tenre kutuju mata padammu sagala.
Maksudnya: Saya telah menelusuri celah-celah kehidupan belum ada taramu.

21. Ininnawa sabbara-e , lolongeng gare deceng tau sabbara-e.
Maksudnya: Orang yang sabar senantiasa mendapat kebajikan yang diidamkan.

22. Tellu-ttaunna sabbara, teng-inang ulolongeng; carubbu sengereng.
Maksudnya: Sudah tiga tahun bersabar menanggung duka, tapi belum Nampak juga titik cerah kebahagiaan.

23. Toripaseng teya mette, tonapolei paseng teya makkutana.
Maksudnya: Yang datang membawa pesan membisu, yang didatangi pesan tercengang membisu.

24. Pekkogana makkutana, rilaleng tennung-ekka napole pasenna.
Maksudnya: Saya tidak sempat bertanya karena kedatanganmu sangat mengherankan.

25. Tekku sappa balanca-e, uparanru’ sengereng, nyawami kusappa.
Maksudnya: Saya tidak cinta harta, tidak ingin kecantikan, tetapi yang saya cari adalah budi bahasa nan halus.

26. Tellu ronna sitinro’, cinna-e udaani-e, napassengereng.
Maksudnya: Tidak dapat dipisahkan antara Cinta, rasa rindu dan kenangan indah.

27. Sangadi dewata-e teya, Tolino-e massampeyang, nakusalai janci.
Maksudnya: Kecuali Tuhan yang tidak merestui, dan masyarakt yang menolak, baru saya mengingkari janji.

28. Mamasepi dewata-e, nalolang sitalleyang tosipominasa-e.
Maksudnya: Menantika ridha’ Tuhan semoga kita dipertemukan.

29. Lempupa na ada tongeng, sanreseng nawa-nawa, tenna pabelleyang.
Maksudnya: Orang yang baik dan jujur merupakan tumpuan harapan tidka mengecewakan.

30. Melleko mellemutowa, tenginang upogau’ melle sewali-e.
Maksudnya: Jika engkau senang padaku, sayapun senang padamu sebaba saya tidak pernah bertepuk sebelah tangan.

RAMPEKA GOLLA, NAKURAMPEKI KALUKU. SENGEKA SIMATA JARUNG NAKUBALI SENGETOKKI SIPUPPURENG LINO. NATOSIRAMPE RI UNI MANU

(ininnawa sabbara’ko, lolongeng gare deceng, tau sabbara’e___pitu taung nak sabbara’, tengngina naengka wita, riasengnge deceng___deceng enre’ki ri bola, tejjali tettappere, banna mase-mase___mase-mase ikonaga, iga musilaogeng, mutellu sitinro)* 

PAPPASENG

Pappaseng adalah wasiat yang diberikan oleh orang tua, to sulsana/cendekiawan, atau raja kepada anak-cucuny atau orang banyak untuk selalu diingat sebagai suatu amanah yang harus dipatuhi dan dilaksanakan atas dasar percaya pada diri sendiri disertai dengan rasa tanggung jawab. Pelanggaran atas pappaseng itu akan mendapat peringatan dari Dewata berupa kesulitan dalam kehidupannya.
Sementara itu,Pappangaja adalah nasehat yang diberikan oleh orang tua, to sulsana/cendekiawan atau raja kepada anak cucu/orang banyak untuk dijadikan pedoman hidup dari kata-kata sulsana atau kata-kata hikmah tersebut. Pemberian pangaja itu ada kalanya melalui cerita berisi ibarat, perumpamaan dan sebagainya.Sifat dan tingkah laku yang ditampilkan itu memberikan kesan bahwa sifat itu adalah terpuji dan mulia.Penuturan pangaja itu selalu mengarah kepada yang baik atau benar,sebaliknya sifat yang tidak baik tercela dilarang. Dibawah ini disajikan beberapa pappaeng dan pappengaja;
1. Aja’ nasalaiyo acca, nasaba iyya riasengnge tau macca, malemae teppa adanna natongengpi napoadai; malebbii kedona enrengnge pangampena, naparajai padanna tau napakatunai alena.
Artinya: Jangan jauhkan dirimu dari kecakapan/kepintaran. Sebab yang dikatakan orang pintar ialah orang yang lemah lembut bicaranya, dan hanya yang benar yang dia ucapkan; bertingkah laku yang baik dan sopan santun kepada sesamanya dan selalu merendahkan diri.
2. Aja’ nasalaiyo isseng madeceng. Naiyya riasengnge isseng madeceng pakkalu lempukengngi rialena ada-adanna ripadanna tau.
Artinya: Jangan kehabisan ilmu pengetahuan atau bicara yang baik sebab yang dimaksud pengetahuan/bicara yang baik adalah berkata secara lemah lembut terhadap sesama orang.
3. Aja’ nasaliyo nyameng-kininnawa. Naiyya riasengnge nyameng-kininnawa teppasilaingengngi seyajinna mawek mabela enreng nge Tania-e seyajinna, nasappareng maneng deceng sininna tau medennuangnge rialena.
Artinya: Jangan tinggalkan ketulusan hati. Karena yang dimaksud ketulusan hati/kebaikan budi, ialah tidak membedakan antara family dekat dengan family jauh atau yang bukan familinya, dia akan berupaya mencarikan kebaikan semua orang yang membutuhkannya.
4. Makkedai Petta Matinro-e ri Kannana; naiyya lempu-e patampuawangengngi:
- Sewwani : Nasalaiwi naddampeng
- Maduanna : Magetteng taro bicara.
- Matellunna : Temmangoa-engngi taniya olona,
- Maeppana : Tessalai-e janci.
Artinya: Kata Petta Matinro-e ri Kannana, bahwa ada empat ciri dari orang lurus/jujur.
- Pertama : Kalau bila kita salah ia memaafkan.
- Kedua : Teguh pendirian, tegas dalam ucapan.
- Ketiga : Tidak serakah terhadap hal yang bukan haknya,
- Keempat : Tidak mengingkari janji.
5. Tellomo-lomo alempurengnge ripegau’, apa rirapangngi manu-manu malinrang, rekko tenrissengngi pappepatona. Naiyya pappepatona riurungngi sibawa siri’, naiyya pappanrena makkalitututue, naiyya ripainungengngi tike, ricapu-capui tau’e sibawa ninii.
Artinya: Tidak mudah melaksanakan kejujuran, karena diibaratkan seekora burung liar bilamana tidak tahu menjinakkannya. Cara menjinakkannya yaitu; diukurung dengan rasa malu/siri’, Makanannya kewaspadaan, minumannya dengan hati-hati, kemudian selalu diusap dengan perasaan takut/taqwa dan penuh ketelitian.

Senin, 25 Oktober 2010

Interaksi Edukatif, Masalah Disiplin, Hukuman dan Motivasi

1. Interaksi dalam proses pembelajaran merupakan kata kunci menuju keberhasilan suatu proses pembelajaran.
2. Ada 2 (dua) bentuk komunikasi agar tercipta interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran yaitu (1) komunikasi verbal dan (2) komunikasi non verbal.
3. Timbulnya interaksi dalam proses pembelajaran ditentukan oleh faktor-faktor (1) guru (2) siswa (3) tujuan pembelajaran (4) materi/isi pelajaran (5) metode penyajian (6) media yang digunakan dan (7) situasi dan kondisi kelas (8) sistem evaluasi

Pola Interaksi

1. Ada 3 bentuk utama pola interaksi yaitu terjadi dalam proses pembelajaran yaitu (1) klasikal, (2) kelompok dan (3) individu.
2. Pola interaksi yang diterapkan oleh guru di kelas sangat menentukan/dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu keaktifan siswa menurut Ausebel ditentukan oleh kebermaknaan isi/materi serta proses pembelajaran dan modus kegiatan pembelajaran tersebut.
3. Ada 3 kiat bagi guru untuk menimbulkan interaksi edukatif dalam proses pembelajaran yaitu (1) mengadakan kontak pandang mata (2) melakukan gerakan badan dan mimik dan (3) pergantian posisi dan gerak

Disiplin

Ada permasalahan utama yang harus diperhatikan guru dalam sistem pembelajaran kelompok yaitu (1) disiplin (2) hukuman dan (3) motivasi. Penerapan disiplin di kelas/sekolah untuk membekali anak dengan batasan-batasan yang berlaku di lingkungan sosial di mana ia berada. Setiap guru harus menguasai benar masalah disiplin ini mulai dari bentuknya, taraf perkembangannya, komponen utamanya, jenis-jenis masalah displin di kelas serta pembinaan disipilin terhadap siswanya di kelas.

Hukuman dan Motivasi

1. Makna sesungguhnya dari hukuman adalah dihukum karena telah melakukan kesalahan. Pemberian hukum ini dapat dipandang sebagai menghentikan perilaku anak yang tidak baik dan pemberian hukuman ini menimbulkan dampak yang tidak baik antara guru dan siswa.
2. Agar pemberian hukum efektif maka harus dikaitkan dengan pemberian kegiatan baik penguatan positif maupun negatif.
3. Motivasi merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan siswa dalam belajar dan secara otomatis juga menunjang keberhasilan guru dalam mengelola proses pembelajaran, karena itu setiap guru perlu mengenal setiap siswanya dengan baik agar dapat dengan tepat memberikan perlakuan kepada setiap siswa.
4. Memotivasi anak dalam belajar berbeda-beda dan perlu diingat bahwa motivasi berprestasi sangat berkaitan dengan keberhasilan anak didik dalam belajar.

Sumber Buku Kemampuan Dasar Mengajar Karya Edi Soegito dan Yuliani Nurani